Selasa, 06 Desember 2011

Berpikir Kritis

Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif yang berkaitan dengan penggunaan nalar. Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan proses-proses mental, seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi, dan menilai/memutuskan.
Kemampuan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam berpikir dan bekerja, dan membantu dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan yang lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir
kritis sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah / pencarian solusi, dan pengelolaan proyek.
Pengembangan kemampuan berpikir kritis merupakan integrasi beberapa bagian pengembangan kemampuan, seperti  pengamatan (observasi), analisis, penalaran, penilaian, pengambilan keputusan, dan persuasi. Semakin baik pengembangan kemampuan-kemampuan ini, maka kita akan semakin dapat mengatasi masalah-masalah/proyek komplek dan dengan hasil yang memuaskan.
Berikut pola - pola aktivitas dalam berpikir kritis :
1. Memperhatikan detail secara menyeluruh suatu peristiwia atau masalah
2. Identifikasi kecenderungan dan pola, seperti memetakan informasi, mengidentifikasi kesamaan dan ketidaksamaan, dll
3. Mengulangi pengamatan untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan
4. Melihat informasi yang didapat dari berbagai sudut pandang
5. Memilih solusi-solusi yang lebih disukai secara obyektif
6. Mempertimbangkan dampak dan konsekuensi jangka panjang dari solusi yang dipilih
Bagi siswa, berpikir kritis dapat berarti dalam hal:
1. Mencari dimana keberadaan bukti terbaik bagi subyek yang didiskusikan
2. Mengevaluasi kekuatan bukti untuk mendukung argumen-argumen yang berbeda
3. Menyimpulkan berdasarkan bukti-bukti yang telah ditentukan dan bukti yang mendukungnya
4. Membangun penalaran yang dapat mengarahkan pendengar pada simpulan yang telah ditetapkan
5. Memilih contoh yang terbaik untuk lebih dapat menjelaskan makna dari argumen yang akan disampaikan
6. Dan menyediakan bukti-bukti untuk mengilustrasikan argumen tersebut
Selain berpikir kritis dalam hal aktivitas, ada juga berpikir kritis di liat dalam hal penggunaan kata dan bahasa. karena Penggunaan kata dan bahasa dalam budaya masa kini merupakan hal yang sangat vital karena menunjukkan atau menggambarkan posisi orang yang menggunakannya. Penggunaan kata atau kalimat yang tidak cermat akan mengakibatkan pesan tidak diterima secara jernih oleh pihak lain, atau, pihak lain keliru memahami kata-kata atau ungkapan yang disampaikan si penyampai berita. Ini bisa terjadi karena kata atau ungkapan yang sama ketika diterima oleh beberapa orang bisa menghasilkan pemahaman yang saling berbeda. Oleh karena itu, kritis pun diawali dan dimulai dari hal-hal sangat kecil yang seringkali dianggap remeh oleh banyak orang. Namun hal yang remeh itu bisa mengakibatkan kesalahpahaman atau jurang komunikasi antara pihak-pihak yang berhubungan.
Begaimana cara melatihnya, yaitu dengan cara – cara cukup mudah, yaitu melatih berpikir kritis dapat dilakukan dengan cara mempertanyakan apa yang dilihat dan didengar. Setelah itu, dilanjutkan dengan bertanya mengapa dan bagaimana tentang hal tersebut. Intinya, jangan langsung menerima mentah-mentah informasi yang masuk. Dari mana pun datangnya, informasi yang diperoleh harus dicerna dengan baik dan cermat sebelum akhirnya disimpulkan. Karena itu,  berlatih berpikir kritis artinya juga berperilaku hati-hati dan tidak grusa-grusu dalam menyikapi permasalahan.

Sikap orang yang berpikir kritis itu dapat liat dari perilaku sehari – harinya, karena dari berpikir kritislah prilakupun dapat terbentuk juga.  Orang yang berpikir kritis biasanya mareka tidak bersikap tak acuh terhadap orang lain alias masa bodo, yang mareka obrolkan sehari- hari pun tidaklah mempunyai makna apapun terhadap lingkungannya maupun dirinya, tidak senang berkumpul yang tidak berguna baginya bahkan merusak dirinya, tidak suka membuang waktu serta tidak ada usaha yang tinggi untuk memperbaiki dirinya.
Oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa berpikir kritis merupakan hal yang sangat penting untuk membantu menghadapi zaman yang berkembang demikian cepat, bahkan jauh lebih cepat dari perkiraan para ahli. Selain itu, zaman ini pula disebut Sebagai zaman kompetisi atau persaingan.  Dalam keadaan demikian, menjadi orang pintar saja belum cukup. Agar mampu menghadapi persaingan ke depan, dibutuhkan orang yang mampu berpikir kritis. Demikian dengan berpikir dan bersikap/berprilaku Kritis merupakan salah satu langkah paling awal sekaligus sangat sederhana bagi orang-orang yang selalu mau berpikir kritis.
Referensi Rangkuman :
1.        www.agustinussetiono.wordpress.com/2007/09/25/berpikir-kritis/
2.        www.faktailmiah.com
3.        www.mudjiarahardjo.com/artikel/169-melatih-berpikir-kritis.html

0 komentar:

Posting Komentar